-->

logo kiri


logo pondok pesantren alhadi aswaja kota pekalongan

Kanan


logo yayasan alhadi min aswaja

alamat

Panjang Wetan, Gg.1, No.35A, Kec. Pekalongan Utara, Kota Pekalongan - Jawa Tengah
Oleh : Ma'ruf Mauludin

Krriiiing! Jam beker di atas meja tidurku berbunyi dengan kerasnya, badan yang masih letih dan mata terasa kantuk akibat semalam mengerjakan tugas kuliyah. Rasanya begitu malas untuk bangun sepagi ini apalagi ini hari libur.

Cerpen - Tak Tau Dalam Kepastian

Tok tok tok! “ sebuah ketukan pintu terdengar dari pintu kamar kosku “
Faruq udah bangun belum ? mau kopi gak ?
oke !!! sisain buatku ! “jawabku”
Tak lama setelah ke kamar kecil akupun ikutan gabung bersama temanku yang setiap pagi selalu mengajaku untuk minum kopi bersama di teras kosan sembari menghirup udara pagi, sebut saja awan.
Seperti biasa awan selalu bertanya padaku perihal hubungan asmaraku.
Awan : gimana hubunganmu sama dewi (seorang gadis yang ku pacari sejak sma)?
Faruq : ach! Seperti biasa gak ada perkembangan Gitu-gitu aja!
Awan : apanya yang berkembang ruq! Dengan nada meledak dia berkata
Faruq : ya hubunganya lach masa sawahnya. “ dengan nada setengah jengkel aku menjawab “
Awan : biasa aja dong! Jawabnya ruq. Aku kan Cuma pengin tahu.
Faruq : iya tapi biasa aja dong, ech wan! Menurut kamu cinta sejati itu apa sich.
Awan : cinta sejati adalah cinta yang berdasarkan cinta karena allah bukan karena hawa nafsu.
Lach alesanya “timpalku” gini loch sob! Ketika sebuah cinta kepada seorang mahluk hanya disandarkan pada allah maka cinta itu akan abadi dan menimbulkan rasa kedaiman dalam diri kita, alesanyaaaaa! “Sambil mendekatkan mulutnya yang bau huhuhu,,, karena belum sikat gigi pada wajahku adch....” cinta pada makhluk karena allah tak akan pudar karena beratnya masalah yang berat dan tak akan mengalami kebosanan lantaran allah-lah yang menjaganya langsung. Dengarkan nich ruq! Oke ! “jawabku” tetapi kalau cinta itu bermula dari nafsu maka setanlah yang mengiringinya.
Ruq! “tiba-tiba dia menyebut namaku dengan nada keras”
Faruq : apa ?
Awan : tuch ada cewe-cewe kosan pada mau ngaji !
Faruq : terus q harus bilang triple wowww gitu ?
Awan : eaaa gaaaakkkkk, cuman siapa tau diantara sekian banyak cewe kostan itu ada yang kamu taksir,.
Faruq : ems bisa jadi ! dengan sok gak perhatiin aku menjawab. Padahal sudah dari tadi aku memperhatiin gerombolan gadis kos yang sedang berjalan sembari sebuah kitab kuning di tangan kirinya. Wan Wan..... itu siapa yang berkrudung pink manis banget yach ???
Awan ; biasa aje kaleeee!
Faruq : serius nich...!!!!
Awan : biasa aje kaleee! Kirain dua rius. Owh itu firda anak kosan sebelah sana yang suka ngaji di pondok sebelah kostan kita broo..!
Faruq : kapan-kapan kenalin dong !
Awan : waaani piirooooo..... (kosakata jawa yang sedang tren saat ini yang artinya berani berapa) ???
Faruq : wani nyadukx Rraimu (sebuah bahasa jawa yang menandakan expresi kemarahan dan ingin memukul wajah ). Ama temen aja loe ! itung-itung bangetz sich., gak inget apa loe pada waktu itu.
Awan : eitz’ jangan buka kartu dong! Aku kan Cuma bercanda sob! Kalo masalah tu tenang aja bro anda tak salah orang. Untuk jadi mat comblang akulah ahlinya hehehe. Nich ingat janjiku dalam waktu seminggu aku akan dapatkan nomornya lengkap dengan seperangkat softwernya ! ech soryy maksudnya dengan hp-nya itupun sich low ente mau sob. Gimana ruq! ? mau ?
Faruq : okelah !!! aku tunggu. Awas !!! kalo gak tepatin q bilangin ama tunanganmu kalo kamu suka godain cewe-cewe kost disini.
Awan : eitz....jangan dong sob ! entar ada perang dunia ke-3 di hpku dong bro.
Wach sob kayaknya dach siang ni! Udah saatnya aku cabut go to kampus ! “timpal awan dengan tiba-tiba”
Faruq : kebetulan sob aku mau ke perpustakaan, ada tugas yang belum sempet ku selesain.
Selang beberapa hari tak sampai seminggu tiba-tiba awan berkata “ruq! Masih inget gak tentang janjiku padamu”
Faruq : inget dong ! tentang firdakan ?
Awan : wach tepat sekali. Ech tumben kamu inget nama cwe segitu lamanya padahal kamu selama ini pelupa, sampai-sampai kamu lupa cwenya berapa hehehe bercanda sob! jangan marah ya (sambil mengelus-elus pipinya).
Faruq : gak tau ni wan namanya begitu mudah ku ingat. Bahkan ketika sholat ku inget apalagi pas makan bro! Keingetan namanya terus seolah-olah namanya adalah sebuah rumus yang tak boleh aku lupa.
Awan : lebay loe ruq!
Faruq : serius !!! ni kenapa dari sekian nama wanita yang ada hanya nama firda yang selalu muncul dalam otaku. Malah aku merasa tenaanggg, setenang fajar subuh ketika ku memandang paras wajahnya yang merona. Apalagi saat ku melihatnya dalam sebuah acara drama di kampus. Wach sob! Aku benar-benar tercengang kali ini dengan peranya sebagai anak kecil yang manja. Dia begitu lihai dalam memainkan peran itu, tak ada kesalahan sedikitpun ia dalam memainkan peran itu bak artis papan atas yang biasa berdiri di depan layar tv.
Awan : sob! Semalem kamu minum apa ? coba kulihat matanya sambil tangan kananya memegang pipiku membolak-balikan kekanan dan ke kiri kayak orang lagi beli melon d pasar buah. Emzzz gak ada yang ganjil tapi ??@!#%# ko aneh ya ?%$^%!@???
Faruq : semalam q minum segelas kopi tahlil emang kenapa sob ?
Awan : rasanya aneh saja kamu yang gak ada romantisnya, tiba-tiba nyletuk sebuah kalimat yang puitis dan mendalam apalagi ini adalah tentang cwe yang baru kamu kenal sebatas nama!
Faruq : bukankah kamu pernah bilang “Allah maha menghendaki dengan kuasa-NYA” begitu juga dengan aku saat Allah menghendaki pada pandangan pertamaku sebagai obat penentram setelah sekian lama aku terombang-ambing dalam ketakpastian kapan tulang rusuku yang hilang dapat ku temukan.
Awan : ceramah apa curhat ruq! he” udah masuk belum nomornya ?
Faruq : nyanyi!
Awan : hehehe bisa aja loe.
Faruq : udah. Thank’s sob!
Sebuah kalimat religius “assalamu’alaikum.wr.wb” ku send ke nomornya.
Gwut gwut gwut tiba-tiba hp-ku bergetar dengan kerasnya. Setelah ku tengok hpku sebuah tulisan “1 pesan belum dibaca” nampak pada layar ponsel androidku .

Dari: firda

Siapa ?

Dengan hati yang berdebar penuh harapan langsung ku balas pesan singkatnya.

“Pesan tidak terkirim ke firda” selalu kata itu yang muncul dalam layar ponselku sampai 3 x aku mencoba tetep saja kata itu yang muncul, aneh ???? “umpatku dalam hati”
Deni teman kampusku yang kebetulan sedang main ke kostan ku. Menimpali ada apa sob ? kayaknya galau nich ???.
“gak tau nich ponselku gak bisa buat kirim pesan padahal baru tadi malem ku isi 50.000.”
wach kayaknya hp loe ngambek nih sob gara-gara laptop terus yang kamu pentelengin, kayaknya hpmu cemburu tuch!
Gak lagi bercanda “balasku”.
Emosional banget sob “balas Deni” sambil menyodorkan botol fresh tea padaku.
Seru banget, ikutan dong “timpal awan dari dalam ruang kost” ada apa ni sob ?
kayaknya serius banget. “tanya awan pada kami berdua”.
Tuch temen loe dari tadi marah-marah mulu gara-gara ponselnya gak bisa kirim pesan “balas deni”
hahaha soryy ruq! tadi malem gak sempet bilang low hpmu buat modeman aku mungkin pulsanya abis “kata awan”
Daasar!!! Tengik bisane ora ngomooong (kenapa gak bilang ?). tiba-tiba Awan dengan meringis pergi meninggalkan kami.
Kemana wan ??? ‘tanya Deni ke Wawan”.
Mau beliin pulsa wat Faruq takut zat merahnya meledak, ini aja udah nyampe kepala tinggal nunggu aja! “jawab Awan”
Sesaat kemudian pulsa masuk dalam nomormku. Ach kebetulan sekali nich “fikirku berkata” langsung saja sebuah pesan singkat ku kirim ke firda “ ko salamnya gak di jawab sich mba’’? Kata pak dosen jawab salam wajib loch mba!”
Balas Firda : udah! Tadi dalam hati.
Faruq : waaach ternyata mba ini tipe pemendam ya ?
Firda : maksudnya ?
Faruq : itu sich salam aja jawabnya dalam hati gak d jawab lewat lisan.
Firda : hehehe bisa ja! Sampean.
Faruq : sory tadi ku belum sempet kenalin. Aq faruq ! salam kenal mba.
Firda : owh faruq to’ yang lagi pedekate ama sinta temenku yach ?
Faruq : eh...jangan fitnes sich mba! fiitnaaah maksudnyaaa mba’!! Fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan. Yang benar tuch aku ingin kenal mba lebih dekat.
Firda : ya kan sampean ingin kenal lebih dekat denganku supaya dapet pedekate dengan sinta kan ?
Faruq : kata siapa ?
Firda : kataku.

Sejak obrolan ringan kami lewat sms itu, aku mulai dekat dengan firda bahkan sempet jalan bareng.

1 bulan berlalu ku merasa telah mengenalnya sudah tahunan. Meski sempat ku sesali kesungguhan rasa ini hanya mendapat respon ringan darinya. Dan ia (firda) menganggap dirinya hanyalah sekedar batu loncatanku saja agar dapat mengenal sinta. Tak apalah mungkin pada waktunya Allah akan menyadarkanya betapa rasa ini sungguh nyata dan serius tanpa maksud lain.
Ternyata tuhan menjawab do’aku selang tak begitu lama kini dia perlahan mulai membuka celah hatinya agar aku mengenalnya lebih dalam.
Pagi sunyi mematikan suasana ruang kostku dengan langkah lesu ku melangkah ke kamar mandi, ku rapikan rambutku dan kusemprot parfum favoritku,ku semprotkan ke dalam baju kebesaran kampus. waktu itu ada UTS kampus, dengan langkah lesu ku menuju ke kampus. Dalam hatiku berkata: sungguh melelahkan pagi ini, andaikan bisa bertemu firda mungkin lelah ini akan hilang.
Faruq!
Terdengar suara wanita memanggil membuyarkan fikirku yang kacau lantaran UTS. Berangkat ruq? “tanya firda”
cyiaelah rajin banget masih pagi udah berangkat, mentari aja belum bangun. Dengan suara lembutnya firda meledeku,.
Hemzzz ea soalnya low berangkat siang gax bisa ke kampus bareng kamu. “balasku”.
Firda hanya membalas kataku dengan senyum manisnya.
“pucuk di cinta ulampun tiba” mungkin itulah kata pepatah yang pas untuk saat itu.

Waktu terus berputar tak terasa hubungan kami sudah seumur jagung dan agaknya kami mulai merasa nyaman satu sama lain. Meski q akui sampai sekarang aku belum bisa mengutarakan apa yang sebenarnya aku rasakan tapi setidaknya kali ini aku bisa berada di dekatnya dan melihatnya selalu tersenyum bahagia, meski aku tak tau apa sebenarnya yang tersimpan di balik senyum itu. Entahlah!!! Allah-lah yang maha mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi. Aku sebagai hamba yang ingin memetik rahmat-Nya hanya bisa berprasangka baik terhadapnya. Karena dengan itu berarti aku telah meredam api pembakar imanku yang rapuh.
Semakin hari kami semakin dekat. Temen-temenpun selalu menanyakan padaku tentang hubungan kami.
“kamu dah jadian ruq! ama firda ? belum sempet jawab, temen di samping billang kapan ? ech yang ini juga belum ke jawab temen di belakang bilang lagi kapan ni’ makan barengnya ?
Wadeeeeech pusing aku! Di saat momen seperti itu aku hanya bisa menjawab hanya tuhan dan kami berdua yang tau.
Kedekatan kami mengalir alami begitu saja. Aku juga bingung tentang hubungan kami lebih bingung dari mengerjakan soal statistik, dikatakan pacaran ya tidak, dikatakan gak ya kami dekat melebihi kedekatan hubungan dua insan lawan jenis pada umumnya.
Aku yakin ini adalah rasa cinta, hanya saja aku tak tau resep apa yang mesti aku baca agar ku bisa meluapkan perasaanku padamu yang terbendung. Esok atau lusa jika tuhan menghendaki dan sang waktu berpihak padaku akan ku katakan sebuah kalimat sederhana “i love u tanpa syarat”. Aku bukanlah orang soleh seperti para figur dalam kitab kuning yang setiap hari kau kaji, aku pula bukanlah pelajar cerdas yang selalu dapat menyelesaikan masalah, dan aku bukanlah seorang malaikat yang selalu menjagamu. Aku!!! Hanyalah sebuah kuas kecil yang ingin beperan melukis keindahan hidupmu.
Janganlah kalian semua melihat dari bentuk rupa melainkan lihatlah hatinya


Tebarkan Kemanfaatan

Tulisan Menarik Lainnya:

© Copyright 2017 aLhadi Aswaja - Designed by Tim Balitbang Kemdikbud
Created by Fly Media