Oleh : Adilatul Isma
Tak pernah terfikir olehku..
tak sedikitpun ku bayangkan..
kau akan pergi tinggalkan ku sendiri..
Sepetik lantunan musik yang dipopulerkan oleh grup band ST12 terdengar jelas dari MP3 hpku. Sepekan sudah aku telah ditinggalkan oleh seseorang yang selalu ku nantikan kehadirannya, yang selalu menginspirasiku, dan yang selalu memotivasiku. Kak randy namanya. Ia adalah kakak kandungku satu-satunya yang sangat aku sayangi. Ia telah lebih dahulu pergi meninggalkanku tuk selamanya. Penyakit kronis ginjal yang diderita sejak ia SMP diketahui sebagai penyebab kematiannya. Namun, tak ada yang tahu. Semua penuh dengan misteri. Orang sehatpun bisa mendadak mati. Itu semua atas kehendak Yang Maha Kuasa.
kakak telah pergi
Segera ku beranjak dari kamar asrama maha santri tuk berangkat ke kampus tercinta. Ku tenteng tas berwarna merah muda pemberian dari kak randy. Ku kenakan baju gamis dan dengan sedikit polesan make up di wajah cukup membuatku percaya diri. Aku berjalan menyusuri gang-gang desa. Cukup dekat jarak dari asramaku menuju kampus maha karya citra, kurang lebih 100 meter.
“Liylaa.. hey lil”. Samar-samar ku dengar seseorang memanggil nama indahku. “Heyy..”. aku menegok ke kanan dan ke kiri. Tak satupun seseorang yang nampak dihadapanku. Dan ternyata kak fitri. Senior angkatan ke tiga di asramaku. “Eh kak fit, masuk mata kuliah apa? Udah selesai?”. “Belum lil, habis ini aku masuk lagi”. “Oh.. ya udah, aku mau ke gedung A dulu ya kak, bentar lagi masuk nih”. “ok, lil, Semangat yahh..”. Akupun berlalu meninggalkannya. Kak fitri. Ia adalah salah satu dari beberapa senior di asrama yang bersikap baik padaku. Ia juga perhatian. Selalu menanyakan apakah aku sudah makan belum, uang kirimannya masih ada apa nggak. Tiap kali kak fit belanja kebutuhantiap bulannya, aku selalu dibelikan eskrim. Itupun tak cukup satu. Terkadang aku menyangsikan, karena selama ini setiap kali teman asrama yang baik padaku, selalu ada sesuatu yang diinginkan. Dekat dengan kak randy pastinya.
Semasa hidupnya, kak randy memang terkenal dengan kebaikannya. Iapun seorang aktifis, selalu mengikuti organisasi selagi ada waktu luang. Dari segi penampilanpun, ia tak kalah menarik. Dengan wajah yang cukup oriental, mampu membuat hati seorang wanita yang melihatnya berdecak kagum. Akupun bangga padanya. Ia orang baik, cekatan pula. Dimanapun ia berada, selalu butuh sosok sepertinya. Namun kini semuanya telah berubah. Sepeninggal kak randy, mereka yang dulunya mengidamkan sosok kak randy bersikap cuek padaku. Seakan tak menganggap keberadaanku. Hanya kak fit yang masih saja setia dengan segala kebaikannya.
Tak sampai 7 menit aku telah sampai di ruang kelas. Disusul beberapa menit kemudian dosenpun hadir. Dan kami semua siap untuk mengikuti kuliah dengan bersemangat hari ini.
Aku tengah asyik menikmati liburan setelah UAS, dan aku putuskan untuk berlibur dirumah. Di rumah ku sempatkan melihat kamar kak randy yang sekarang masih kosong. Dirumah hanya ada ibu, aku, dan kedua adikku. Meski telah hampir 3 minggu tak ditempati, masih saja kamar kak randy terlihat rapi.
Mula-mula aku menemukan sebuah amplop biru yang terselip diantara buku-buku di rak meja. Dengan sedikit rasa penasaran, ku coba perlahan mengambil dengan hati-hati amplom itu. Segera ku buka dan mulai ku baca.
Teruntuk adikku tersayang
Dek lyla
Sebelum kakak pergi untuk selamanya, kakak ingin memberitahukan akan suatu hal. Kakak harap kamu nggak marah dan kecewa karena kakak baru memberitahumu. Selama ini, kakak selalu melarangmu untuk bergaul dengan fitri, dan akan sangat marah bila kerap kali pergi bersamanya. Entah untuk sekedar berangkat kuliah maupun belanja bersama. Kamu tahu kenapa?. Kakak berskiap seperti itu karena semata-mata nggak mau adik yang amat kakak sayangi menjadi orang aneh. Sebenarnya, selama ini fitri mendekatimu karena ia suka padamu, bukan sama kakak. Sewaktu mendengar kabar itu dari kawan kakak yang juga mantan pacar fitri, kakak sungguh tak mempercayainya. Namun setelah diselidiki terbukti. Usut punya usut,dulunya fitri amat mencintai rendra pacarnya. Setelah sekian lama berpacaran, rendra merasa bosan dan akhirnya memutuskan untuk berpisah dengan fitri. Ia amat kecewa karena masih mencintainya. Untuk melampiaskan kekecewaanya iapun mencoba mengobati diri dengan mendekati sesama jenisnya. Dengan seperti itu ia merasakan bahwa rasa sakitnya terobati. Setelah mengetahui akan hal tersebut, kakak harap kamu tak mudah tergiur dengan segala kebaikannya. Harus ekstra hati-hati.
Semoga kamu bisa mengerti apa permintaan terakhir kakak. Jaga baik-baik ibu dan adik ya… jangan lupa sholatnya.
Salam rindu
Aku shock setelah membaca surat tersebut. Aku sangat menyesal. Tak tahu harus berbuat apa. Namun apalah daya, penyesalan selalu berada diakhir cerita. Kini aku hanya pasrah. Aku tak mau membuat kak randy sedih di alam sana. Dekat dengan orang yang kurang waras cukup menakutkan untukku. Meski kak fitri baik, tapi…
Sekian.